Judul Buku : GRAY
Penulis : Ikhsan Ardiansyah
Kategori : Novel
cetakan pertama, Agustus 2015
Penerbit :Penulis muda Publisher
Sinopsis
Cinta memang aneh dan terkadang
tidak masuk akal. Itulah yang tengah dialami oleh Ari Sandiago Revan, seorang
pemuda yang terjebak cinta sesama jenis. Dia tidak bisa menggambarkan
perasaannya sendiri terhadap sesama jenisnya. Berawal dari permasalahan di
keluarganya, kebangkrutan usaha papanya yang membuat papanya sering
sakit-sakitan. Sementara usaha butik mamanya kian berkembang. Keadaan kontras
yang semacam itu justru membuat Ari tersiksa. Dia tidak tahan dengan
pertengkaran kedua orangtuanya. Konflik yang terjadi di keluarganya dikarenakan
kesibukan mamanya dalam mengurus usahanya sehingga melupakan tugasnya sebagai
istri dan ibu rumahtangga dan memicu peretengkaran-pertengkaran orangtuanya.
Hal ini menimbulkan kebencian pada mamanya. Kebencian terhadap mamanya kian
membuncah ketika papanya meninggal.
Suatu ketika, saat Ari kabur dari rumahnya, dia bertemu dengan Samuel,
laki-laki berwajah oriental yang telah mengubah hidupnya. Kebencian terhadap
mamanya yang mengubah pandangannya terhadap perempuan serta kedekatannya dengan
Samuel, kebaikan dan ketulusan Samuel, menumbuhkan rasa di hatinya dan
memberikan warna kelabu pada cintanya. Aneh memang, seorang laki-laki jatuh
hati pada laki-laki. Tapi seiring berjalannya waktu, dia mulai bosan dengan
hubungan yang dijalaninya bersama Samuel. Dia menyadari ada kekeliruan dalam
hubungannya dengan Samuel. Hingga perasaan yang dimiliki untuk Samuel berubah
dengan adanya Marsya, perempuan yang diselamatkan ketika hendak bunuh diri di
pantai. Pertemuan dengan Marsya, menimbulkan rasa di hatinya. Rasa yang membuatnya
nyaman dan sadar bahwa rasa yang selama ini dirasakannya itu salah. Marsya,
perempuan yang membuatnya jatuh cinta. Perempuan yang menyadarkan dia dan
membuatnya bisa memahami apa itu mencinta dan dicinta. Lalu dia pergi
meninggalkan kemewahan yang diberikan Samuel, pasangan jenisnya.
Lalu dia memutuskan untuk
menikahi Marsya dengan harapan dia bisa berubah dan lepas dari perasaannya
terhadap Samuel. Dari pernikahan itu, justru menimbulkan konflik batinnya.
Apakah dia mampu menjalani hidup dengan orang yang dicintai dengan kebohongan?
Karena Marsya belum tahu bahwa dirinya sebenarnya seorang gay. Sementara Ari sendiri masih menyembunyikan statusnya pada
Marsya. Dia juga tidak bisa melakukan tugasnya sebagai seorang suami terutama
memberi nafkah batin istrinya. Hingga akhirnya dia terpaksa menceraikan Marsya
meski itu keputusan yang sangat berat.
Hatinya begitu
terpukul ketika dia memutuskan menceraikan Marsya. Rasa sesal, sedih tidak
terelakkan. Karena bingung, dia sempat pergi ke rumah Samuel, tapi dari situ
dia menyadari bahwa dirinya bukan Ari yang dulu. Dia sudah berubah. Bahkan
merasa jijik bila diajak berhubungan badan dengan Samuel padahal dulu dia
begitu agresif.
Ari bingung hendak kemana. Setelah dari rumah Samuel, Ari pulang ke
Blitar. Dia teringat akan mamanya. Dia sadar, mungkin apa yang telah dialaminya
itu akibat dari perbuatannya sendiri karena terlalu membenci mamanya. Dia
berniat untuk minta maaf kepada mamanya. Namun sayang, sesampai di rumah,
sebelum dia meminta maaf, mamanya lebih dulu meninggal. Ari sangat menyesal.
Apalagi papanya sudah meninggal lebih dulu. Kini mamanya. Yang paling dia
sesalkan ternyata dia salah menilai mamanya.
Ari merasa berdosa sekali terhadap mamanya. Hatinya hancur. Kemudian dia
memutuskan pergi sejauh-jauhnya sampai akhirnya dia tiba di sebuah pondok
pesantren dan dia pingsan hingga kepalanya terbentur batu yang cukup keras yang
membuatnya hilang ingatan.
Kondisi yang semacam itu justru mengubah perjalanan spiritualnya. Ari
atau Sandiago menjadi pribadi yang agamis. Pertemuannya dengan Annisa, putri
Pak Kyai pemilik pondok pesantren membuatnya jatuh hati. Ketika ingatannya
kembali, Ari atau Sandiago semakin menyadari bahwa hubungannya yang dulu
dijalani bersama Samuel itu salah besar bahkan dilaknat oleh Tuhan. Keadaan
semacam itu semakin menguatkan imannya. Dia ingin berubah menjadi sosok
laki-laki sejati dan dia tidak ingin kembali pada masa lalunya yang kelam.
Perubahannya pun tidak sia-sia. Sosok perempuan berhijab yang bernama Annisa
juga membantu menyadarkannya. Bahkan dia sempat jatuh cinta padanya. Sayang
justru perasaannya tersebut membuatnya jadi dilema.
Di satu sisi, pemilik nama lengkap Ari Sandiago Revan ini mulai ada rasa
pada Annisa namun disisi lain, dia ingin kembali pada cinta pertamanya yaitu
Marsya. lalu dia memutuskan untuk mencari Marsya sampai ketemu.
Dalam pencarian cintanya tersebut, Ari mengalami banyak peristiwa yang
mengejutkan. Ketika dia kembali pulang ke rumah orangtuanya, dia mendapat
berita bahwa asset-aset keluarga yang dulu sempat diambil alih oleh rekan
bisnis papanya, kembali menjadi milik keluarganya dan itu semua berkat usaha
mamanya. Kini Ari tahu alasan mengapa selama ini mamanya bekerja keras siang
dan malam hanya untuk mengembalikan kejayaan papanya.
Tidak hanya itu, Ari juga bertemu dengan seseorang di masalalunya yaitu
Samuel. Namun kali ini, dia mendapati perubahan yang signifikan terhadap
Samuel. Dia kembali menjadi sosok laki-laki sejati. Dia sudah bertaubat. Bahkan
dia menjadi muallaf. Ari sangat senang sekali akan perubahan Samuel. Saat dia
mendapat kabar dari Samuel bahwa dia akan segera menikah, semakin menyakinkan
bahwa Samuel benar-benar sudah berubah. Rasa cinta yang dulu begitu besar
terhadapnya seolah-olah lenyap begitu saja. Begitu sebaliknya. Ari juga tidak
memiliki rasa apapun terhadap Samuel. Mereka pun kembali dekat. Akan tetapi
kedekatan mereka bukan lagi seperti yang dulu melainkan sebatas persahabatan.
Tidak lebih.
Kegemarannya menulis membawanya pada kesuksesan. Dia menjadi penulis
terkenal. Bahkan buku novel perdananya masuk dalam kategori best seller hingga dilirik sutradara
kenamaan asal ibukota.Melalui buku pula dia juga bertemu dengan orang yang sangat
dicintainya yaitu Marsya. namun sayang, dia harus menelan kekecewaan. Marsya
akan menikah dengan orang lain. Hatinya kembali hancur. Namun dia masih
memendam keinginannya untuk bisa kembali pada Marsya.
Ketika Ari tahu bahwa yang menjadi calon suami Marsya yaitu Samuel, dia
kembali menelan kekecewaannya. Pupus sudah harapannya untuk bisa bersama
Marsya. akhirnya, diapun rela melepaskan Marsya demi Samuel karena dia tidak
ingin menyakiti hati Samuel walaupun itu sangat sulit baginya.
Tidak hanya berhenti sampai disini saja, saat Samuel mempertemukan calon
istrinya dengan Ari, Marsya cukup terkejut. Ternyata Ari adalah sahabat Samuel.
Rahasia yang selama ini disembunyikan Ari akhirnya terkuak. Dia baru tahu bahwa
Samuel dan Ari pernah memiliki hubungan spesial di masalalu. Meskipun begitu,
Marsya masih mencintai Ari. Sebenarnya dia sudah tahu bahwa Ari dulunya seorang
gay. Begitu pula dengan calon suaminya. Dia mengetahuinya dari buku diari yang
ditulis oleh Ari dan pengakuan Samuel padanya.
Hubungan mereka pun semakin rumit. Samuel cinta pada Marsya, namun Marsya
sebenarnya tidak mencintai Samuel. Dia hanya mencintai Ari. Sementara Ari,
sudah mengikhlaskan Marsya. dia tidak ingin menghancurkan pernikahan mereka
apapun yang terjadi.
Situasi menjadi sangat sulit manakala Samuel menyadari akan hubungan Ari
dan Marsya. hal ini dia ketahui dari gelagat mereka berdua dan juga dia
mendapat informasi dari Annisa bahwa mereka berdua sebenarnya saling mencintai.
Dan akhirnya Samuel pun berencana menyatukan mereka berdua.
Ari dan Marsya pun menikah.
Cinta memang misteri. Cinta memang membuat seseorang lupa akan jati
dirinya. Namun cinta yang sesungguhnya dapat mengubah cara pandang seseorang.
Cinta tidak membedakan ras, suku, agama bahkan gendre.
Catatan:
Novel ini saya buat
bukan bermaksud mendriskriminasi siapapun apalagi bagi mereka yang memiliki
kelainan (maaf) seksualitas yang menyimpang. Melihat kenyataannya sekarang
bahwa fenomena LGBT semakin marak, menginspirasi saya membuat novel ini.
Dewasa ini,
hubungan semacam ini tak lagi menjadi sesuatu yang tabu melainkan sudah menjadi
life style di kehidupan masyarat terutama di kota metropolitan. Sekali lagi,
bukan bermaksud mendriskriminasi atau menghakimi, karena pada hakikatnya tiap
individu punya hak asasi menentukan kehidupannya wlaupun bertentangan dengan
norma-norma sosial dan agama.
Novel yang saya
buat ini menarik untuk dibaca karena banyak pesan moral yang ingin saya
sampaikan. Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasang karena ada maksud dan
tujuannya. Semoga yang membaca novel ini bisa berpikir positif.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar